Rabu, 24 September 2008

22 September 2008, 17.30: Buka Bareng Gamais 2006

Dihadiri oleh, akhawat: Mahya, Desi, Wiwid, Rosi, Iktri, Timeh, Beben, Dhede, Habiba, Eka, Reni, Afril, Fafa, Puti, Elih, Arinda, Frida, Tyas, Ochin, Iif, Mutya, Nida, dan Itasika. Serta ikhwan: Gesa, Rahman, Heru, Raymon, Agung, Deden, Adi, Hasan, Ardhesa, Ryan, Ilham, Ahmad, Ridwan, dan Satrio.

Ummm… finally, after a while (maksudnya lama banget) Gamais 2006 ga pernah kumpul, muncul juga sebuah momen untuk mengikat kembali tali silaturahmi diantara kami. The moment that we are used is Buka Bareng.

Ehehehe… nyenengin acaranya. Seru juga kumpul-kumpul begitu.. meskipun pulangnya malem yah….

Gesa and me (don’t know why) were preparing this event together. I handled akhwat, food and also place. By the way, thanks to Fatimah, Benazir, and Diana for the place. We are really appreciate it.

Setelah sekian lama.. sejak amanah mulai dibebankan kepada kami, acara kumpul tuh jarang banget terlaksana. Palingan dateng ikhwan and akhwat maksimal 15.. itupun dengan ijin”an di tengah” acara. Gw… cukup seneng dengan acara senen kemaren itu. Meskipun malem dan paginya gw nelponin akhwat” yang rumahnya jauh, buat memastikan mereka nyampe rumah…

Tersentuh deh waktu ada akhwat SBM nanya ke gw, “Ita, acara kayak gini sering yah?”
”Ng… sering ga yah?” jelas banget jarang diadain ”Emang kenapa? Seru ya?” sok-sokan seru gitu gw…
Eh, tapi dia jawab
”Iya, seru!”

Seriously, that words really touching me. Even I know maybe that was the last time we spend our time together, I did really happy. Mungkin setelah ini, kita akan jarang bertemu, beramanah bareng lagi, tapi saudari saudaraku, kita tetap di jalan yang sama kan? Biar fisik kita berjauhan, hati kita tetap tertaut….

Yang Datang dan Yang Pergi

Setelah berada di dalam Gamais selama satu tahun lebih.. banyak juga yang telah terjadi. Banyak pengalaman baru, kenalan baru, kepanitiaan, pembinaan… banyak deh..

Selama satu tahun itu juga aku bertemu berbagai macam orang... dari posisi aku sebagai anak baru yang dalam pembinaan, sebagai maganger, sampai sekarang menjadi staf.. bulan Desember nanti insya Allah akan berganti posisi lagi. Berganti amanah lagi. Entah sebagai apa, entah di pusat atau di wilayah.. atau mungkin terlupakan...

Makin banyak orang kukenal, semakin aku menyadari betapa sakitnya ditinggal. Tahun lalu di kepanitiaan OASIS, aku bekerja bersama seorang ikhwan dan seorang akhwat luar biasa. Ikhwan itu... sekarang menghilang.. gw ga tau kemana. Kata temen-temen, dya punya ranah yang berbeda sekarang. Akhwat itu juga... ga di Gamais pusat lagi... sekarang di KMKL dan di himpunan.

Gw kehilangan... meski gw tau mereka insyaAllah masih di jalan yang sama dengan gw, gw tetep merasa ada empty space. Gw kangen ikhwan akhwat luar biasa ini. Gw kangen saat-saat berjuang bersama mereka di pusat. Tapi ya udah.. mau gmana?

Sekarang gw mulai menghadapi kenyataan lagi... teman-teman luar biasa yang gw kenal di Gamais pusat juga akan menempati posisi lain.. di tempat yang berbeda dari gw... bahkan sahabat gw sendiri udah ditempatkan di wilayah.

Sakit... sedih...

Astagfirullah,, gw pengen banget nrima dengan ikhlas.. Ya Allah, betapa kekhawatiran temen-temen Sika akan Gamais sungguh besar. Sahabat Sika bilang: ”Ta, kita ga boleh meninggalkan penerus kita dalam kondisi lemah kan, ta? Gw ngerasa gw belum menyiapkan dengan baik penerus gw nanti. Tapi gw dah dipanggil di tempat lain... gw ga ngerti, ta!”

Ya, me either. I dont understand yet, same as you are. Padahal mungkin gw akan bekerja bareng sama dia juga kok di wilayah. Toh gw belum tau gw bakal kemana…

All I know is, she is not the only one. There will be some more persons that will be placed not in Gamais pusat. Ugh, more tears will be flowing…. Dear friends,, wish me to be ikhlas.. whether accepting decision for you or for myself…

Sabtu, 20 September 2008

Chicken pox

Ehehehe… temen gw baru kena cacar air nih baru-baru ini, gara-gara ketularan adeknya. Jadi inget juga waktu gw kena cacar

Waktu itu semester 1 awal tapi di kelas 3 SMA. Pertamanya ga tau tuh. Muncul pertama di pergelangan tangan. Ada kayak jerawat gtu ukurannya, bentuknya, tapi keliatan isinya air, rada-rada bening. Terus dipecahin deh di tangan itu. Beberapa menit kemudian, kembali ke bentuk semula. Berkali-kali sampe capek, diemin aja deh. Pokoknya baru the next day, tau kalo itu adalah bintik cacar.

Langsung panik nelpon guru les privat nanyain: ”kak! Ga panas kan badannya? Ga ada bintik-bintik kan?” alhamdulillah engga. Kalo iya, bersalah banget tuh. Siangan dikit papa pulang, langsung minta anterin ke Rumah Sakit Harapan Bunda di Pasar Rebo, ke dokter umum. Di sana dikasih obat penurun panas, sama obat lainnya yang membuat cacarnya ga keluar lagi (obat ini diminum 2 tablet tiga kali sehari). Okeh, pulang, istirahat di rumah, badan panas, kepala pusing

Sehari... dua hari... cacarnya mulai melebar! Panik lagi! Maklum, perempuan.. Bukan! Tapi karena udah kelas 3... takut ganggu masuk ke ITB.. hohohoho... “Papa! Papa! Anterin Sika lagi pah” sekarang ke dokter kulit. Nyampe, dokternya periksa. Bintik-bintik cacar itu muncul di muka. Sebel deh! Mukaku jadi jelek, malu. Terus mau tau dignosis dokter itu?

Dosis obat gw kurang...

Mau tau jadi berapa setelah itu?

Minum obat penekan munculnya bintik dari dua tablet tiga kali sehari menjadi empat tablet tiga kali sehari, berarti sehari makan 12 tablet

.....
..........

Setelah masuk farmasi baru ngerti, ini istilahnya di-Bom. Diserang besar-besaran itu virus cacar. Iya, emang berhasil banget. Cacarnya ga nambah.. muka ga parah-parah banget. Tapi.... kalo dari sisi kesehatan... ini salah

Obat yang gw makan itu bekerja di semua tubuh karena cacar bisa muncul dimana aja kan? Obat ini disebut bekerja tidak spesifik, dan obat jenis ini menimbulkan efek samping yang besar untuk tubuh. Untuk kasus gw, insyaAllah ginjal gw berhasil mengeliminasi sisa-sisa obat coz ga merasakan efek samping saat minum obat...

Namun, tubuh gw jadi dimanja. Dia ga pernah merasakan perjuangan melawan musuh. Tahapan kalo ada musuh (baca: virus) dateng:
1. diketahui itu bukan normal tubuh
2. pertahanan awal: naikkan suhu badan supaya si musuh mati, kalo ga mati,
3. kenali ciri-ciri musuh : kelemahan ada di mana
4. serang kelemahan musuh
5. musuh mati semua, simpen data musuh supaya kalo dateng lagi bisa langsung gempur
nah, untuk yang langsung di-Bom, tahap 5 ini ga ada. Obat sudah bekerja sejak tahap 2. sistem pertahanan tubuh gw belum sempet mengenali musuh, udah habis duluan musuhnya kena obat. Efeknya apa? Sistem imun gw mungkin ga tau ngelawan virus cacar kalo ketemu lagi atau bahasa lainnya kena cacar lebih dari satu. Padahal (katanya) kalo udah kena sekali, ga kena lagi

other effect? Resistensi obat. Kalo gw pertama kali kena pake 12 tablet sembuh, mungkin saat kena kedua kalinya, 12 tablet ini udah ga bisa nolong. Gmana dongh? Bisa jadi gw dikasi 15 tablet, 20 tablet, 24 tablet. Pa kabar tuh liver and ginjal?

ini adalah salah satu alasan kenapa jaman sekarang anak kecil bisa 2 kali kena virus cacar. Salah satunya karena dia sendiri langsung di-Bom pada cacar pertama, atau juga karena orang tuanya saat cacar di-Bom, jadi ga mentransfer kekuatan untuk sistem imun anak.

Si temen gw ini juga anak farmasi.. dia udah tau efek samping dll, jadi dia memilih beristirahat bersama sistem imunnya, tanpa minta obat ke dokter... ck ck ck.. alasan lain? Karena dia juga menginginkan anaknya nanti juga menjadi anak yang kuat.. syafakillah, Kamel...

Rabu, 17 September 2008

Bunga Tidurku (yang Agak Aneh)

Ga boleh cerita!!!!!

------------------------------
One thing that maybe I can take from my own dream is if that dream happened in real life, will I still be ikhlas? Ikhlas seperti gw di mimpi itu yang menyadari gw ga sedih karena sahabat gw tetep ada, meskipun statusnya berubah. Atau mimpi itu pengingat buat gw, apapun bisa terjadi di kehidupan, sejauh apa persiapan gw untuk menghadapi hal-hal yang bisa membuat gw terguncang?

Dipikir-pikir lagi.. kalo emang mimpi gw kejadian sekarang, masih ada hal lain yang musti gw hadapi. Walimahan seseorang yang ngena buat gw jadi sangat ga meaning dibanding yang sedang gw hadapi.

Seriously, sometimes I think that I have lost my feeling. I can’t feel either sad, disappoint, or angry. Because of the “X” situation, it teaches me something that other can’t teach me. Since that happened, I guess my smile frequency is rising (unlike before). Yah, waktu sudah membuktikan kemampuannya menyembuhkan luka hati gw…. btw, Ya Allah, aku doa kan sebelum tidur semalem? Iya kan?

Sabtu, 13 September 2008

.....

Astagfirullah...

Ya Allah, di bulan Ramadhan ini Engkau memberikanku sebuah batu loncatan lagi
Engkau selalu sayang padaku
Karena itu Engkau memberikanku fasilitas untuk mengupgrade diri

Fasilitas yang Engkau berikan sekarang..
Ya Allah, sungguh yang terberat yang pernah aku jalani

Aku percaya diriku akan menjadi akhawat yang luar biasa kuat setelah berhasil mengatasinya...

Ya Allah, cobaan yang sekarang ini ga semua orang Kau pilih untuk menerimanya
Aku adalah wanita yang cukup beruntung telah Engkau pilih

Aku, ibu-ku, adik-adikku adalah orang-orang yang sangat beruntung telah Engkau pilih

Ya Allah, kami pasti bisa melaluinya dengan baik

Aku percaya

Rabu, 10 September 2008

Soundtrack-nya Narnia - Prince Caspian: The Call by Regina Spektor

It started out as a feeling
Which then grew into a hope
Which then turned into a quiet thought
Which then turned into a quiet word

And then that word grew louder and louder
'Til it was a battle cry
I'll come back
When you call me
No need to say goodbye

Just because everything's changing
Doesn't mean it's never been this way before
All you can do is try to know who your friends are
As you head off to the war

Pick a star on the dark horizon
And follow the light
You'll come back when it's over
No need to say goodbye

You'll come back when it's over
No need to say goodbye

Now we're back to the beginning
It's just a feeling and no one knows yet
But just because they can't feel it too
Doesn't mean that you have to forget

Let your memories grow stronger and stronger
'Til they're before your eyes
You'll come back
When they call you
No need to say goodbye

You'll come back
When they call you
No need to say goodbye


As for me, lagu ini tuh menggambarkan jihad banget. Emang sih buat filmnya sendiri, lagu ini menggambarkan saat mereka ada di dunia nyata, bukan di dunia Narnia. Terus mereka merindukan saat” mereka ada di dunia Narnia.

mmm… di medan da’wah,, ga beda. Soundtracknya lagu ini juga.
Semuanya dimulai dari sebuah rasa.. berlanjut ke keinginan.. dan akhirnya perbuatan
Ketika ga ada yang manggil untuk beramanah rasanya sedih.. ga diperluin.. saking rindunya sampe nangis-nangis minta dipanggil... (kok curhat?)
Saat-saat seperti itu cuma bisa terus memperbaiki diri aja... terus mendekatkan diri kepada-Nya
Karena persiapan lebih penting dari amanah, maka siapa yang persiapannya cukup kuat, ia akan diberikan amanah apapun itu
Karena yang memberi amanah yakin bahwa seseorang itu akan siap... kapanpun.. dimanapun... jiwa... raga...pikiran...
Mempersiapkan diri sendiri dan mengenali medan jihadnya
Allah yang memilih sendiri jundi-jundinya.. Allah lebih tahu siapa yang siap, siapa yang belum siap
Dan ketika menjawab panggilan jihad, percayalah. Ga semudah yang dibayangkan
.....
Itulah pentingnya persiapan

Kemudian saat sebuah amanah telah diselesaikan, orang lain tidak perlu tahu, meskipun kau berperan penting di dalamnya
Saat itu muncul perasaan yang ingin dibagi dengan orang lain
Sebuah perasaan yang kau ingin orang lain juga merasakannya bersamamu
Tapi kalaupun tidak ada orang lain yag bisa merasakan yang kau rasakan.. maka insya Allah, bukan masalah bagimu
Bukan pengakuan... bukan keinginan untuk dikenal...
.....
Hanya menjawab panggilan... panggilan jihad di medan da’wah

Yang sudah berlalu akan menjadi sejarah.. yang akan selalu dikenang olehmu sendiri.. dan tentunya orang-orang yang melanjutkan jalan da’wah ini
Ketika orang lain tidak perlu tahu, kau tidak bersalah bila selalu mengenangnya
Aku sendiri percaya bahwa dengan mengenang, semangat itu akan selalu tersimpan dan terbaharui di panggilan-panggilan berikutnya
Entah itu kenangan baik atau buruk.. tetap menjadi pelajaran

Panggilan jihad.. tidak sekedar dilakukan sekali seumur hidup
Panggilan jihad hanya diserukan sekali... kemudian diemban di sisa umur ini

That’s why this soundtrack told us a story about me or you that will be called, answered that call, then we will never say goodbye to the call. Nyatanya jundi-jundi pilihan ini hanya beralih dari sebuah amanah ke amanah lainnya. Setiap panggilan akan dijawab semampu mungkin

Because… we will always walk in this road. Promise me my dear friends, never let me walk away from here. Even you know that I am not that perfect, please keep me. And I promise you, as long I have enough energy to make my self stand, I will always hold your hand.
We
We will walk together in the name of Islam

---- thanks to: Vina Joli, FKK 06 buat ngasih lagunya. Ni lagu emang udah keluar lama, en cukup lama nyari tapi baru dapet dari dia. Jazakillah ya ukhti. Keceriaanmu selalu menjadi semangat untukku…

Senin, 08 September 2008

Anemia

Meskipun menurut ilmu kesehatan yang sudah dipelajari Farmasi Klinik dan Komunitas ITB diketahui bahwa anemia bukanlah suatu penyakit turunan, tetapi setiap orang yang orang tuanya mempunyai anemia, anaknya mempunyai kemungkinan diturunkan... ini adalah jenis kalimat yang kurang baik karena kepanjangan...

Anyway,, anemia-ku kumat.. Huhuhu... udah kayak mayat hidup ni di jalan, di kelas,, Huah! Maaf yah teman",, aku mengkhawatirkan yah? Jarang-jarang sih Itasikun diem. Hehehe

ngebahas tentang anemia

Anemia ntu... salah satu kelainan darah, muncul kalau sel darah merah dalam tubuh rendah. Bisa menyebabkan berbagai macam hal. Hohoho.. soalnya sel darah merah kan harusnya bawa oksigen (karena mengandung hemoglobin) jadi kalo orang lagi anemia.. bisa pusing dan stress di organ tubuh. Nah lo!!! Sikaaaa...

Kenapa sih bisa anemia? Sebenarnya kalo bukan karena penyakit serius,, itu karena kehilangan darah. Seperti untuk wanita, saat datang bulan. Nah, biasanya gw tuh anemia kalo lagi periodik ini. Ga tau kenapa kok sekarang kumat yah... Hmmm... kecapean kayaknya. Sumsum tulang gw lagi capek produksi darah kali. Shaum juga mereka. Hahahaha..

Gimana supaya sembuh? Didiemin aja juga udah bisa nyembuhin kok, kalo ga keberatan aktifitas terganggu juga. Udah 2 hari nih tidur 7 jam. Soalnya belom nyadar anemia kambuh. Baru tadi pagi mikir, kok ga enak banget ni badan. Eh, pas periksa bawah mata (pemeriksaan stndar), ternyata pucet. Uwah! Jelas sudah!

Tadi di farmasi naek ke lantai 4 pake lift. Pas keluar udah pusing banget. Halah.. halah.. emang anak kampung rambutan norak naek lift ni. Ga kok! Enak aja! Kepala gw sakit terus since then..

Let me take a rest for a while

Rabu, 03 September 2008

Mum’s Love

When you were 1 year old, she fed you and bathed you
You thanked her by crying all night long

When you were 2 years old, she thought you to walk
You thanked her by running away when she called

When you were 3 years old, she made all your meals with love
You thanked her by tossing your plate on the floor

When you were 4 years old, she gave you some crayons
You thanked her by coloring the dining room table

When you were 5 years old, she dressed you for the holidays
You thanked her by plopping into the nearest

When you were 6 years old, she walked you to school
You thanked her by screaming, “I’M NOT GOING”

When you were 7 years old, she bought you a baseball
You thanked her by throwing it through the next-door-neighbor’s window

When you were 8 years old, she handed you an ice cream
You thanked her by dripping it all over your lap

When you were 9 years old, she paid for piano lessons
You thanked her by never even bothering to practice

When you were 10 years old, she drove you all day, from soccer to gymnastic to one birthday party after another
You thanked her by jumping out of the car and never looking back

When you were 11 years old, she took you and your friends to the movies
You thanked her by asking to sit in a different row

When you were 12 years old, she warned you not to watch certain TV shows
You thanked her by waiting until she left the house

When you were 13 years old, she suggested a haircut
You thanked her by telling her she had no taste

When you were 14 years old, she paid for a month away at summer camp
You thanked her by forgetting to write a single letter

When you were 15 years old, she came home from work, looking for a hug
You thanked her by having a bedroom door locked

When you were 16 years old, she taught you how to drive a car
You thanked her by taking it every chance you could

When you were 17 years old, she was expecting an important call
You thanked her by being on the phone all night

When you were 18 years old, she cried at your high school graduation
You thanked her by staying out partying until dawn

When you were 19 years old, she paid for your college tuition, drove you to campus carried your bags
You thanked her by saying good-bye outside the dorm so you wouldn’t be embarrassed in front of your friends

When you were 20 years old, she asked whether you were seeing anyone
You thanked her by saying’ “It’s none of your business”

When you were 21 years old, she suggested certain careers for your future
You thanked her by saying’ “I don’t want to be like you”

When you were 22 years old, she hugged you at your college graduation
You thanked her by asking whether she could pay for a trip to Europe

When you were 23 years old, she gave you furniture for your first apartment
You thanked her by telling your friends it was ugly

When you were 24 years old, she met your fiancé and asked about your plans for the future
You thanked her by glaring and growling, “Mother, please!”

When you were 25 years old, she helped to pay for your wedding, and she cried and told you how deeply she loved you
You thanked her by moving halfway across the country


When you were 30 years old, she called with some advice on the baby
You thanked her by telling her, “Things are different now.”

When you were 40 years old, she called to remind you of a relative’s birthday
You thanked her by saying you were really busy right now

When you were 50 years old, she fell ill and needed you to take care of her
You thanked her by reading about the burden parents become to their children

And then, one day, she quietly died. And everything you never did came crashing down like thunder on your heart…


If she’s still around, never forget to love her more than ever…
And if she’s not, remember her unconditional love and pass it on…
Always remember to love your mother, because you only have one mother in your lifetime

--------- Taken from CD Gamais 2006


Huaaaaaaaaaaa……………… Mamaaaaaaaaaaaaaaa…… Sika mau pulang…