Selasa, 29 Desember 2009

The Call - Regina Spector

It started out as a feeling
Which then grew into a hope
Which then turned into a quiet thought
Which then turned into a quiet word

And then that word grew louder and louder
Til it was a battle cry

I'll come back
When you call me
No need to say goodbye

Just because everything's changing
Doesn't mean it's never
Been this way before

All you can do is try to know
Who your friends are
As you head off to the war

Pick a star on the dark horizon
And follow the light

You'll come back
When it's over
No need to say good bye

You'll come back
When it's over
No need to say good bye..

Now we're back to the beginning
It's just a feeling and no one knows yet
But just because they can't feel it too
Doesn't mean that you have to forget

Let your memories grow stronger and stronger
Til they're before your eyes

You'll come back
When they call you
No need to say good bye

You'll come back
When they call you
No need to say good bye..

Rabu, 16 Desember 2009

Dahsyatnya Otak

Recently gw baru nonton sebuah dorama berjudul Mr. Brain. Nih drama diperanin sama om Takuya Kimura (yang serius deh, umur dia berapa si? Masi maen film aja). Sebuah dorama yang Cuma 8 episode in berisi beberapa cerita pendek tentang pembuktian kasus kriminal berdasarkan neuroscience (gaul beut dah). Si Takuya Kimura ini meranin seorang scientis yang kerja di kantor polisi ilmiah gitu. Takuya meranin sorang tokoh bernama Tsukumo. Tsukomo awalnya adalah seorang pekerja hiburan malam. Biasalah di Jepang, industri seksnya aktif.

Suatu hari setelah pulang “kerja”, Tsukumo jalan di depan sebuah bangunan. Terus apa yang terjadi? Tiba-tiba aja itu bangunan roboh. Ga paham, bisa roboh tiba-tiba. Tsukumonya ketiban dan kecelakaan lah ya. Kecelakaan itu menyebabkan Tsukumo mengalami peningkatan kemampuan otak yang melonjak drastis. (Gw pengen dong kecelakaan kayak gitu) Setelah itu Tsukumo jadi tersobsesi mempelajari otaknya sendiri dan jadilah seorang neuroscientist dan bergabung di kepolisian.
Salah satu episode yang gw cukup suka adalah kasus pembunuhan dokter di rumah sakit. Intinya yang membunuh adalah dokter senior lain, tapi seorang dokter junior punya kepentingan lain dengan terbunuhnya dokter tersebut. Dokter muda ini bernama Makun. Makun punya tunangan yang dokter juga di situ, namanya Gotochan. Gotochan mencurigai dokter senior yang membunuh dan berniat melaporkan ke kepolisian. Makun berusaha mencegah Gotochan buat ga ngelaporin, tapi Gotochan tidak terhentikan (halah, bahasa gw).

Akhirnya Makun menghentikan Gotochan dengan berusaha membunuh tunangannya sendiri itu. Gotochan ga meninggal, tapi mengalami kerusakan otak (karena pukulan di kepala). Gotochan ga bisa berkata-kata. Dia bisa berpikir dan bertindak, tapi ga bisa mengekspresikan secara verbal. Polisi menduga Gotochan melihat siapa pelakunya. Kepolisian kemudian memanggil Tsukumo, sang neuroscientist, untuk membantu mereka. Tsukumo menyarankan agar Gotochan dilatih berkata-kata dengan permainan kata ala Jepang (i do forget the game’s name).

Setelah beberapa hari latihan, Gotochan bisa mengugkapkan siapa pelaku percobaan pembunuhan terhadap dirinya. Namun itu merupakan kata-kata yang sudah dilatih oleh Makun agar Goto ucapkan di depan polisi.

Tsukumo, menggunakan alat MRI, yang buat foto otak, meriksa otak Goto... blablabla.. silahkan nonton sendiri. Intinya, saat mengungkapkan siapa pelakunya, otak Goto yang aktif adalah pada bagian verbal, bukan pada bagian memory. Jadi Goto hanya mengulang perkataan latihan Makun saja, dan bukan kesaksian dia sendiri. Makun pun mengaku salah.

Tsukumo dan seorang detektif kepolisian kesal terhadap perilaku Makun yang tega melakukan percobaan pembunuhan terhadap tunangannya. Tsukumo memberikan foto otak Gotochan. Tsukomo bilang, “Saat aku memperlihatkan foto dirimu, amigdala Gotochan aktif. Keaktifan yang muncul ini merupakan keaktifan yang sama pada orang normal ketika melihat seseorang yang disayanginya. Simpan foto ini dan ingatlah perasaan dia terhadap dirimu. Sama seperti dirimu, kau masih menyayanginya, bukan? Karena itu kau tidak bersungguh-sungguh ketika mencoba membunuhnya. Namun cukup membuat Gotochan mengalami kerusakan otak”

Hiks, terharu lho gw..

Di episode lain juga Tsukumo pernah bilang, “Otak manusia itu luar biasa. Terdapat banyak laci-laci kecil di dalamnya. Semua kenangan atas sesuatu terdapat di situ. Karena itu meskipun seseorang tidak pernah bertemu lagi dengan orang yang dia sayangi, dan tiba-tiba suatu hari mereka bertemu, kau bisa jadi tidak ingat apa yang pernah lalui bersama, tidak ingat perkataan apa saja yang dia ucapkan padamu. Namun entah mengapa dirimu tersenyum ketika melihat dirinya. Kau ingat lagi perasaan ketika bersamanya. Di situlah letak kedahsyatan otak manusia. Ia menyimpan semua memori, terekam di otak bagian dalam, tidak akan hilang”

Hiks, terharu lagi.

Yah, neuroscience membuktikan kalimatullah “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Semua memori itu ada. Mau elo sangkal kayak gimana, itu ga bakal berubah. Suatu hari bisa muncul tiba-tiba, tanpa elo minta. Mungkin ketika suatu kejadian terulang lagi, atau ketika seseorang datang lagi..

Teringat rasa senangnya..
Teringat rasa sakitnya..
But that is life
Rasa senang itu yang menunjukkan bahwa itu nyata
Rasa sakit itu yang menunjukkan bahwa dia pernah ada (Macam sinetron New Moon)


Kisah apapun yang pernah dialami,
tidak usah disesali,
biarpun ku berlari,
ia kan selalu mengikuti,
aku tak akan sembunyi,
akan kuhadapi dengan besar hati,
karena kisah itu sudah terekam di memori